Belajar lebih dalam Culinary Gastronomi di Bali

Sekolah Perhotelan di Bali | Nusantara memiliki peranan penting dalam peta kuliner dunia. terbukti pada julukan “Jalur Sutra” yang terkenal sejak zaman prasejarah oleh pedagang antar negara Barat dan Timur ternyata memiliki komoditas utama rempah-rempah dari Nusantara. Ada tiga unsur yang mempengaruhi rasa kuliner Nusantara yakni akulturasi, memori kolektif lidah, dan sumber daya. Dengan pendidikan gastronomi ketiga unsur tersebut akan lebih terjaga. Penting bagi Indonesia memiliki pendidikan gastronomi. Gastronomi tidak hanya mengajarkan cara mengolah bahan tetapi mengenal asal bahan diperoleh hingga cara penyajian dari kearifan lokal satu daerah.

Jurusan yang paling tepat untuk kalian belajar tentang Gastronomi adalah Jurusan Food Entrepreneurship and Culinary Art, satu-satunya kampus pariwisata di Bali yang memiliki jurusan tersebut adalah Kampus sarat prestasi yaitu Kampus Elizabeth International. Didalam jurusan tersebut kalian juga akan diperkenalkan dengan Materi Entrepreneurship, yang mana kalian akan dilatih untuk mempelajari bahkan membuat suatu bisnis tersebut, hingga menjadi suatu produk yang layak untuk dijual.

Molecular Gastronomy adalah suatu ilmu yang mempelajari  studi ilmiah mengenai gastronomi. Gastronomi sendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari transformasi fisikokimia pada bahan pangan selama proses pengolahan, pemasakan, dan penataan makanan yang akan mempengaruhi sensasi pada konsumen yang mencicipinya.

Sedangkan molekuler dalam molecular gastronomy mengacu pada ilmu pelajari biologi molekul dengan meninjau bahan-bahan masakan hingga tahap-tahap dari bahan-bahan yang digunakan. Metode ilmiah ini diamati secara mendalam lalu diuji dan dilakukan eksperimen pada bahan ilmiah yang digunakan dari mulai kandungan pada bahan ilmiah tersebut lalu penerapan sains yang dilakukan hingga menguji apakah bahan tersebut aman untuk dikonsumsi.

Berikut ini beberapa teknik memasak pada molecular gastronomy:

  1. Spherification

Spherification adalah salah satu teknik pengolahan pangan pada molecular gastronomy dengan bahan utama berupa bahan cair lalu bahan tambahan seperti sodium alginat dan kalsium laktat.

Bahan cair yang biasa digunakan berupa jus buah ataupun jus sayur. Ketiga bahan ini dicampur kan dengan takaran yang sesuai sehingga dapat menghasilkan bola-bola kecil seperti caviar atau bola bola berukuran sedang seperti Boba.

Pencampuran sodium alginat dengan kalsium laktat menghasilkan gel yang berbentuk bola dan melapisi permukaan dari bahan cair yang dicampurkan layaknya selaput. Tekstur dari hasil spherification sendiri berupa bola yang didalamnya terdapat cairan.

  1. Sous Vide

Metode ini merupakan metode memasak yang sudah lama diterapkan abad ke-18 namun karena kualitas masakan yang dihasilkan sangat baik, teknik ini dikembangkan kembali oleh para Juru Masak ahli.

Pada teknik memasak ini bahan makanan dimasukkan ke dalam kantong plastik kedap udara lalu ditutup hingga rapat kemudian kantong plastik berisi bahan makanan tersebut direndam didalam air dengan suhu 60 sampai 65 derajat Celcius.

Bahan makanan tersebut dimasak secara lambat dengan jangka waktu yang lama, tergantung besar bahan makanan yang dimasak.

Bahan makanan bisa berupa daging, sayur, telur ataupun starches seperti kentang. Hasil olahan dari teknik ini berupa makanan matang yang teksturnya masih tetap terjaga dan matang merata contohnya pemasakan daging dengan teknik Ini menghasilkan daging yang juicy dan empuk

  1. Deep freezing

Pengolahan bahan makanan dengan teknik Deep freezing membutuhkan freezing agent menghasilkan temperatur cooling shock yang baik. Salah satu freezing agen yang digunakan berupa nitrogen cair. Penggunaan nitrogen cair merupakan salah satu yang populer digunakan dikarenakan mudah untuk didapatkan dan aman untuk digunakan. Salah satu olahan dari nitrogen cair berupa nitrogen ice cream. Proses pengolahan cukup mudah dan efisiensi waktu yang baik menjadikan olahan ini sebagai ide bisnis yang dikembangkan oleh banyak orang dengan target anak kecil dan anak muda yang lebih cenderung menikmati es krim.

  1. Effervescence

Effervescent merupakan teknik pengolahan bahan pangan secara molecular gastronomy yang menghasilkan permen popping sugar. Popping sugar merupakan gula yang terdapat kandungan karbondioksida di dalamnya yang aman untuk dikonsumsi. Kandungan karbondioksida pada gula tersebut dapat hilang jika terkena cairan sehingga saat permen dimakan akan terasa sensasi meletup-letup di dalam mulut.

  1. Thickening

Proses thickening merupakan proses pengentalan bahan makanan dengan mencampurkan thickening agent ke bahan cair. Thickening agent yang biasa digunakan pada molecular gastronomy berupa Xanthan Gum. Keunggulan pada penggunaan bahan ini berupa tingkat kekentalan yang sesuai tanpa mengubah rasa dan warna dari cairan yang dicampurkan

  1. Emulsification

Proses emulsification merupakan proses pengemulsian bahan cair dengan memasukan udara yang menghasilkan gelembung pada permukaan bahan cair tersebut.

Proses emulsification dibantu dengan soy lecithin yang merupakan hasil destilasi dari minyak kedelai. Penggunaan bahan ini dapat membantu pencampuran bahan cair dengan udara sehingga menghasilkan gelembung yang lebih tahan lama dan berjumlah banyak.

Proses emulsification ini cukup mudah untuk dilakukan yaitu dengan mencampurkan soy lecithin ke dalam cairan lalu proses pemasukan udara dan percampuran menggunakan hand blender hingga muncul gelembung di permukaan benda cair.

Nah, inilah salah satu materi yang akan dipelajari di jurusan Food Entrepreneurship and Culinary Arts, jurusan keren yang cocok bagi kalian terutama yang ingin memperdalam lagi jurusan Culinary. Di Culinary Arts yang kalian pelajari tidak hanya memasak saja namun juga mempelajari proses kimia pada pembentukan makanan yang trend saat ini.

Elizabeth International membuka pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru di Juli Intake 2022 dan dapatkan Beasiswa Bagimu Negeri. Nah menarik bukan, yuk segera daftar di seluruh kampus Elizabeth International dan raih impianmu sekarang juga.